![]() |
Gambar : Dokumen pribadi |
Assalammu'alaykum....
Semuanya bermula dari kurang lebih tiga tahun yang lalu,
kegagalan yang menunaskan kekecewaan pada diri sendiri dan lagi-lagi saya
disuruh belajar. Hikmah, seolah-olah ada suara yang selalu menggema dalam
sebuah ruang kecil di dalam hati saya. kata ibu, kalo bisa sih kita menemukan
hikmah kejadian itu sebelum kejadian itu sendiri terjadi, bukan setelahnya.
artinya kita harus siap dengan segala resiko, hasil dari apa yang kita
kerjakan. yaapp...tidak sekali atau dua kali saja saya selalu gagal mendapatkan
apa yang sangat saya inginkan, sebenarnya bukan apa yang saya butuhkan, karena
pada hakikatnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan bukan? :)
Ada dua pilihan, menunggu tahun depan atau masuk kuliah
jurusan Farmasi. Sebenarnya saat itu saya mau-mau saja menunggu sampai tahun
depan untuk bisa kuliah di tempat yang benar-benar saya dambakan, sambil
menunggu saya bisa kerja apa saja, tawaran honorer misalnya, diselah-selah
waktu saya bisa ikut bimbingan belajar, atau malah belajar sendiri tidak
masalah. saya dan pikiran saya saat itu. Tapi yang namanya orang tua tetap saja tidak tega melihat
anaknya tidak kuliah, aih padahal saya baik-baik saja saat itu, meski semalaman
bantal sudah basah haha. Saat itu orang tua berfikir
tentang kerja yang mempunyai prospek yang bagus, juga bisa bermanfaat bagi
masyarakat. Ya, setidaknya kalimat itu bisa jadi motivasi untuk meringankan
langkah saya untuk kuliah di jurusan farmasi.
Panjang cerita, akhirnya saya kuliah juga. Jika dibandingkan dengan cita-cita masa kecil, aaiih seingat saya tidak ada teman yang ingin jadi apoteker. Jadi farmasi? yayaya,
tidak tahu banyak tentang jurusan ini, mindset saya yaa berurusan sama
obat-obatan gitu de. Buktinya nama panggilan saya pas ospek adalah nama salah
satu obat bermerk dan saat itu kami sebagai maba harus mencari tau mulai dari
indikasi, dosis, efek samping sampai cara kerjanya. Saya tidak seberapa,
sebelumnya ada temen saya yang nanya dalam sebuah percakapan di facebook.
Teman : "Kuliah di mana put?"
Saya : "Di Farmasi Al-Fatah bro, akademi dia. Masih di
Bengkulu sih".
Teman : "Oh, Farmasi itu apa put?"
Deplak!! *tepok jidat*, ini anak polos banget, tinggal di
planet mana dia? hhhaa saya ngakak sendirian. Sebenernya tertawaan itu tidak
tau harus saya tumpahkan untuk siapa. Siapa yang salah? *tanya batin begitu*
eeaa.. Yaap, kebanyakan orang berpikir farmasis adalah seseorang yang kerjanya
sekedar mengulek-ngulek obat di apotek atau di rumah sakit (seperti saya
sebelumnya) atau seperti pendapat kakak penjaga toko yang pernah saya temui pada
suatu hari.
Kakak : "Kuliah di mana dek?"
Saya : "Farmasi kak".
Kakak : "Oh, nanti jadi tukang obat ya?"
Saya : *nyengir*
Ga salah sih, saya jawab iya saat itu karena tidak punya
banyak waktu untuk mengobrol, jujur saja saya sedang mengalami mood swing, kumat (lagi) bwohoho.
Setelah setengah waktu saya berinteraksi sebagai mahasiswi farmasi, makin
terbukalah pintu hati *eeaa juga mata saya bahwa farmasi itu tidak melulu soal
obat. Untuk sedemikian rupa bisa dibilang farmasi itu biokimia. jadi konsep-konsep kimia dan bilogi memang
sangat kental di dalamnya. Farmasi itu jurusan dimana kita belajar mengenai obat,
mekanisme obat dalam tubuh, mempelajari tentang kandungan obat, bukan cuma itu
saja, kita juga belajar tentang anatomi tubuh, reaksi-reaksi kimia, analisis
kimia, dan masih banyak lagi.
Jadi sedikit gambaran ni ya, dalam satu minggu kita hampir
tiap hari ada praktikum di labor, tugas, laporan, jurnal praktikum, belum lagi
respon dadakan dari para penghuni laboraturium yang horror bin killer serta
peraturan mereka yang suka aneh-aneh hhhee buat kebaikan juga sih sebenernya.
Yaaaa sudah menjadi makanan sehari-hari dan bisa dibilang teman paling setia
sejagad raya :D.
Sehari ini bisa masuk laboratorium kimia misalnya, dunianya analisis, sintesis.
Contoh gampang misalnya analisis boraks dalam bakso, atau sintesis vitamin
C, menghitung kadar senyawa dalam berbagai macam produk baik obat, makanan, dan
kosmetik.
Selanjutnya laboratorium farmakognosi, kita akan banyak mengamati dan
mengambil
senyawa alam untuk dijadikan obat. Misalnya nih, teman melihat pohon di pinggir
jalan, kemudian berpikir, kira-kira dari pohon ini ada senyawa aktif apa ya
yang bisa digunakan? Mulailah diteliti, dikarakterisasi, sampai bisa mengambil
si senyawa aktif tadi atau hanya ekstraknya.
Laboratorium farmasetika dunianya pembuatan sediaan
farmasi dan teknologinya. Ini bisa jadi adalah farmasi yang dikenal secara umum
oleh orang awam. Membuat berbagai macam sediaan farmasi seperti yang
teman-teman kenal. Apa saja? Ya misalnya saja tablet, krim, sirup, dan
sebagainya, di sini belajar memformulasi juga.
Laboratorium farmakologi,
merupakan dunianya
uji efek dari suatu senyawa aktif maupun sediaan farmasi. Misalnya saja, kalau
melihat obat ini atau senyawa aktif itu, kira-kira bisa mempunyai efek apa ya,
selanjutnya diujikan langsung pada hewan percobaan, seperti cacing, mencit juga
kelinci. dududu imut-imut semua kan yaaah :).
Laboratorium fisika farmasi, ketika pertama kali mendengar nama mata kuliah ini,
banyak pertanyaan di dalam benak saya. Salah satunya “Ini kuliah Farmasi kok
ada Fisika-nya sih?”. Jujur saja, fisika adalah salah satu pelajaran yang
sangat tidak saya minati hehe, kuliah ini mengajarkan kami tentang ilmu
fisika yang diterapkan pada pembuatan sediaan farmasi. Dalam kuliah ini
dipelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan
obat, ketika sudah menjadi sediaan obat, dan juga meliputi evaluasi akhir dari
sediaan obat tersebut. Singkatnya, kuliah ini mengajarkan kami membuat obat
yang sesuai standar, aman, dan stabil hingga sampai ke tangan pasien.
Laboratorium mikrobiologi, dunianya mahluk-mahluk hidup mikro dengan
mempelajari mikrobiologi ahli farmasi diharapkan dapat menciptakan obat-obatan
yang dapat memberantas penyakit yang disebabkan oleh mahluk-mahluk mikro ini.
Ahli madya punya jadwal praktikum yang lebih yahud dibandingkan dengan
S1, dia lebih ke teknisnya memang. Terlepas dari lab, kita juga ada kelas teori, teori
yang dilabor bisa diulang kembali di kelas lain. selain itu masih banyak mata
kuliah yang lain. Kita perlu kuat dalam berbagai ilmu seperti kimia, fisika, biologi, matematika, dan bahasa inggris. Loh kok bahasa Inggris? Iya hhe soalnya kebanyakan materi kuliahnya pake bahasa Inggris, tapi kalo gak mahir banget seperti saya gak apa-apa sih, toh masih ada eyang google. Selain itu, mahasiswa farmasi juga dibekali dengan kemampuan manajemen pemasaran, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan manufacturing obat. Belajar ilmu komunikasi juga, aplikasi komputer, juga kesehatan masyarakat dan lain-lain dalam enam semester ini. Keren kan? :D, meskipun tidak mendetail uuwooow
banget deh! :). Yang paling menyenangkan adalah saat-saat praktek kerja lapangan, di sana saya menemukan banyak keajaiban-keajaiban sama profesi ini, cool dan subhanallah saya mau bilang "I am proud to be a pharmacy students" saya bangga. Oh ya, saya jadi ingat 7 Stars Of Pharmacist adalah istilah yang diungkapkan World Health Organization (WHO), untuk menggambarkan peran seorang farmasis dalam pelayanan kesehatan yang seiring waktu bertambah menjadi 9 stars farmasi hehe sepertinya bakalan panjang kalau saya ceritakan juga, intinya kesembilan bintang itu yang membuka cakrawala pemikiran saya juga teman-teman bahwa peran seorang farmasis itu sangat luas. Saya masih harus banyaaaaaaak belajar ;)
Jadi banyak tingkatan farmasi
perguruan tinggi yang ditawarkan di Indonesia, di Bengkulu baru kampus
saya saja yang menawarkan pendidikan ini. Kampus saya sendiri merupakan
institusi pendidikan tinggi yang fokus terhadap pendidikan di bidang
kefarmasian dalam upaya menciptakan Ahli Madya Farmasi yang profesional dan
mempunyai kompetensi di bidang produksi, distribusi dan pelayanan farmasi. Dari
kompetensi yang dimiliki seorang D3 farmasi nantinya dapat bekerja di industri obat dan
obat tradisional, pedagang besar farmasi (PBF), apotek dan apotek rumah sakit
(instalasi farmasi), dinas kesehatan, puskesmas, BPOM, gudang farmasi, dan dapat
bekerja sebagai wiraswasta. Jadi yang ditawarkan oleh kampus saya adalah prodi
farmasi klinik dan komunitas. Pada waktu
seseorang mulai terjun masuk kedalam pendidikan kefarmasian berarti dia mulai
mempersiapkan dirinya untuk melayani masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan
obat-obatan yang aman dan bermutu, pengaturan dan pengawasan distribusi
obat-obatan yang beredar di masyarakat dan meningkatkan peranan dalam bidang
penyelidikan dan pengembangan obat-obatan. Awalnya saya takut dan pesimis bisa ngejalanin semuanya,
tapi sekali lagi sampai saat ini Tuhan selalu kasih saya kemudahan dan kekuatan
terlebih lagi fitrah untuk jatuh cinta (setelahnya) :)
Yaa beginilah pada kenyataannya, saya harus mendengar pendapat beberapa orang tentang kuliah farmasi yang menyeramkan. Sebenarnya iya dan tidak juga sih, loh? hehe iya, kita semua akan mengalami berbagai fase, nikmati dan jalani saja dengan ikhlas. Saya pribadi, biaya pendidikan di perguruan tinggi swasta yang nyatanya tidak sedikit itu menjelma menjadi salah satu mesin pengingat otomatis kalau saya sedang bermalas-malasan, saya tidak mau sia-sia. Yaaap, akhirnya Saya pernah pesimis, tapi sesegera mungkin bangun dan menyemangati diri saya berkali-kali, seperti yang pernah saya ungkapkan sebelumnya, saya mau jadi orang yang berbahagia dengan proses-proses yang saya alami . Akhirnya akan tiba saat dimana nama Putri Serindang Bulan bukan sekedar nama dengan sembilan belas huruf saja, tapi lebih dari itu saya akan bersumpah untuk sebuah tugas dan tanggung jawab, kesungguhan, pekerjaan yang mengatas dasarkan kemanusiaan serta kode etik di dalamnya. InsyaAllah :) Ini bukan akhir sampai bulan September nanti, justru ini awal bagi saya untuk benar-benar bertanggung jawab atas diri saya sendiri, dengan pilihan-pilihan saya. Ketika mimpi orang lain menjelmah menjadi mimpi saya pada akhirnya. Ketika saya memilih maka saya akan mendidikasikan hidup saya dengan pilihan tersebut, tidak mau setengah-setengah :)
Oh ya, untuk teman-teman yang baru mendaftar kuliah di jurusan farmasi, semangat yaaaa....
Wassalam.
heummm,pusing nih...boleh minta diracikin obatnya??hiyyyaaaa...keren tuh fotonya :D
BalasHapusPusing mbak hann? ada resep dokter kan? sinii siniii hoho
HapusTekat udah bulat
BalasHapustetep semangat kakak :)
Sudah membulat, iya makasih. semangat ;)
HapusHai, put. Aku yakin kamu bisa meracik obat untuk penyakit-penyakit yang banyak orang rasakan. aku percaya dan tak menyangkal kemahiranmu itu.
BalasHapustapi put, aku lebih yakin bahwa ada satu obat yang takkan bisa kamu buat.
Kamu takkan bisa membuat obat rindu. tanpa aku.
Haiii pit. hiks, iya betul....nanti kita akan meraciknya bersama :')
HapusTerima kasih pitaku. Semuanya juga tidak lepas dari doa-doamu, dari rindu-rindu yang menggambar dan mengukir senyum ketika membaca apapun tentang dan darimu. Taukah kamu, hal-hal seperti ini berdampak langsung kepada kebahagiaanku menjalani hari-hari pit. Terimakasih, tetaplah menginspirasi ;)
Hapusayo kita berpelukan. lalu bercerita.
Hapuskamu selalu membawa kebahagiaan :D
Dua orang ini makin akrab ajaa.. *komentar salah fokus
HapusWaaah ada kak arya :D *nyiapin juss*
Hapusput, pas kita ketemu nanti. Kak Arya bisa jadi tujuan kita silaturahim nih :D #jakarta
HapusIyakah? :D kak arya di jakarta? :D
Hapusaku dl jg sempet pgn sekolah farmasi..tp gak tau knp gak jadi ya ?.. *eh malah nanya :D
BalasHapusiyakah mbak? nah justru dirimu yang kepingin malah tidak menjalaninya. Tapi aku percaya, yang dirimu jalani sekarang adalah yang terbaik untukmu mbak enn :)
HapusHidup itu pilihan sob, jalani dengan ikhlas dan berusahalah menjadi yang lebih baik dari hari kemari.
BalasHapusSalam kenal
Betul, ketika saya dihadapkan dengan pilihan kuliah di jurusan farmasi, saya ikhlas dan akhirnya untuk selalu menjadi baik dari hari ke hari selalu timbul. terima kasih :)
Hapuswalau nggak sesuai keinginan awal, tetap sama endingya bahagia. Menikmati proses itu memang menyenangkan.
BalasHapusSI teman kok bisa ga tau apa itu farmasi *hadeuuh
Jadi tukang obat? ya, sebagai produsen obat kelas internasional, Pede aja, atau kerja di Kalbe, BUMN ini berkembang pesat kok
Berpikir senang menjadi senang :) iyaaa kak, hhha sekarang sudah tau dia. betul, tukang obat ndak salah. aamiin ...
HapusEhm, pilihan kadang bisa berubah sewaktu dijalanin.hehehe
BalasHapusPilihan-pilihan itu selalu muncul seiring waktu :)
Hapuspilihan dalam hidup emang bikin pusing di awal, dulunya ane pengen sekolah di SMK tp ortu malah nyuruh di SMA, ya akhirnya gue nurut ortu saja #curhat
BalasHapusvisit back ya kakak
Semoga yang terbaik. iya insyaAllah :)
HapusSalam buat sesama calon petugas kesehatan deh.
BalasHapusOh! salam kakak :)
Hapuskaka, kalau tidak berkeberatan,blogku difollow back yah :) salam kenal kak !
BalasHapusiya, insyaAllah. Salam kenal kembali :)
Hapuspaling penting diluruskan niatnya, Putri. Negri kita butuh banget ahli obat-obatan dan pengembangan terbaru dari dunia medis. Kontribusi sebaik mungkin selama menjadi seorang mahasiswi ya..
BalasHapusSALAM KENAL!
SubhanAllah, makasih kak \o/ yaapp saya sering sekali dosen berkata hal yang sama sepertimu :)
HapusSalam kenal..
setuju, coba menikmati saja tiap prosesnya :)
BalasHapusIya mbak myra :')
Hapusdimanapun kita berada... memberikan yg terbaik adalah suatu kewajiban
BalasHapusbtw, obat rindu itu namanya apa ya? nanya ke setiap apotek gak ada yg tau :')
Wooyeee kuingat kalimat itu kang! :)
Hapusobat rindu? hihi obatnya itu pertemuan....dia bisa menawar rindu, kang.
jadi kapan kita ketemu? :D
HapusDi tempat biasa, jam setengah lima sore, yah :D
Hapusproses itu memang harus dijalani, dan pasti akan berujung manis :)
BalasHapuswah, bertambah lagi pharmacist di negeri ini,, semoga ilmu slalu bermanfaat ya :)
oia kalau obat jomblo ada gak mbak?,hehe :p
jangan lupa mampir ke EPICENTRUM
lagi ya
Iya, makasih kak :D
HapusObat jomblo? jomblo itu penyakit yah? saya baru tau :p hoho
Okay, nanti saya ke sana :)
Bahagia dengan proses alamai, duhai... setuju sekali itu saya.
BalasHapusYaaaapp ^^v
Hapuswaalaikumsalam,
BalasHapushai..jangan salah ya...farmasi adalah salah satu jurusan yang sangat urgent di saman sekarang ini, setidaknya dia hampir sama dengan fakultas kedokteran dan fakultas teknik.......salam :-)
Iya kak, semua jurusan keren. Berhasil adalah ketika kita bisa mengabdi dengan sepenuh hati atas jurusan yang menjadi pilihan itu. Terima kasih, salam :)
Hapushmmmm cerita ayuk yang satu ini sepertinya mirip sekali dengan apa yang saya alami,bukan sepertinya tapi memang mirip..................... :(, semangat buat kita yuk,semoga kita menjadi seorang farmasis yang sukses nantinya..
BalasHapuskeren banget gambarnya
BalasHapus